Indonesia menilai konsep pembangunan berorientasi maritim menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah ke depan.Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto (SBS) mengatakan,
konsep maritim yang di canangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan
visi pembangunan yang menjangkau waktu yang jauh ke depan dengan
mencakup kerjasama yang luas secara nasional maupun internasional.
"Bagi dunia usaha nasional
konsep maritim akan menjadi tantangan yang luar biasa berat namun juga
menawarkan peluang bisnis yang besar," kata Suryo saat Rapimnas Kading di
Pullman Hotel Central Park, Jakarta, Senin (8/12/2014).
Suryo menjelaskan, pembangunan infrastruktur maritim untuk
meningkatkan efisiensi logistik dan hal itu harus menjadi perhatian
utama bagi dunia usaha. Pasalnya proses logistik di Indonesia selama ini
terkendala infrastruktur darat yang memakan biaya sangat tinggi.
"Kemaritiman perhatian kita juga perlu diarahkan pada kapal-kapal
asing, terutama dalam ekspor komoditi yang hanya didasarkan pada basis
free on board," tambahnya.
Menurut Suryo, Free on board (FOB) merupakan sistem yang menyebabkan
negara kehilangan peluang pemasukan nasional. "Tidak kurang USD12 miliar
per tahun, selain jasa perkapalan dan pengapalan, jasa asuransi
nasional juga perlu ditingkatkan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar