KABUPATEN Malaka Tengahmerupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Belu
yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012. Dalam
kacamata bisnis, Kabupaten Malaka Tengah,Nusa Tenggara Timur memiliki
potensi yang menjanjikan untuk memulai bisnis. Insfrastruktur yang
dibangun disini terbilang sangat menunjang kegiatan pereknomian seperti
pengaspalan jalan, pembuatan terminal, rumah sakit dan kantor
pemerintahan.
Adanya dukungan pembangunan insfratruktur membuat
Malaka digadang-gadang sebagai wilayah lumbung pangan untuk wilayah
sekitarnya. Kondisi inimemberikan udara segar bagi pengusaha lokal untuk
mengembangkan unit usaha maupun memulai usaha baru di berbagai sektor.
Kebanyakan
warga pendatang berasal dari Jawa dan Bugis. Merekamemulai
peruntungannya disini denganberbagai kegiatan usaha seperti penggarapan
lahan pertanian palawija dan industri kayu. Selain kondisi tanah Malaka
yang subur, daerah ini juga banyak menyediakan berbagai jenis kayu yang
mudah didapat seperti pohon aren dan jati. Selain itu, pabrik batako
juga sangat berkembang dikarenakan mudahnya dalam pencarian pasir
sebagai bahan bakunya.
Dalam masa penempatan peserta Indonesia
Bangun Desa angkatan ke-2 di Kabupaten Malaka selama 7 bulan, banyak
peluang-peluang bisnis yang ditemui. Peluang ini dapat terlihat pada
sektor budidaya perikanan air tawar.
Budidaya dan penggemukan lele
disini masih sedikit sehingga pasar potensialnya seperti warung makan
harus mengambilnya jauh dari Kupang. Selain itu, kuliner di Kabupaten
Malaka juga masih sedikit variasi masakannya dan toko-toko bahan
bangunan juga masih terhitung jari. Dikarenakan saat ini dalam masa
pembangunan besar kabupaten baru, usaha-usaha tersebut cepat berkembang.
Terlepas
dari banyaknya peluang tersebut para pendatang harus jeli dalam melihat
kondisi dan budaya masyarakat setempat yang berbeda jauh dari
kebanyakan pendatang. Dalam hubungan bisnis, pelaku usaha harus pandai
menyiasati gaya hidup yang menyenangi berpesta dan perlu dorongan kuat
untuk mampu bekerja secara produktif. Kondisi ini ditengarai karena
seringnya program bantuan pemerintah yang menyuapi masyarakat melalui
pemberian 'jatah hidup'.
Alangkah baiknya para pelaku wirausaha
disana dapat memerhatikan aspek sosial masyarakat setempat agar memiliki
andil dalam pengembangan wilayah Malaka. Warga yang kebayakan eksodus
Timor-timur membuka lahan luas yang dahulu adalah hutan namun kini telah
menjadi wilayah Malaka luas. Peran pemberdayaan masyarakat disini
diyakini mampu meningkatkan mental dan semangat masyarakat untuk semakin
berdaya dan sejahera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar