Kamis, 18 Desember 2014

Peluang Bisnis Terbuka di Malaka Tengah NTT



KABUPATEN Malaka Tengahmerupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Belu yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012. Dalam kacamata bisnis, Kabupaten Malaka Tengah,Nusa Tenggara Timur memiliki potensi yang menjanjikan untuk memulai bisnis. Insfrastruktur yang dibangun disini terbilang sangat menunjang kegiatan pereknomian seperti pengaspalan jalan, pembuatan terminal, rumah sakit dan kantor pemerintahan.

Adanya dukungan pembangunan insfratruktur membuat Malaka digadang-gadang sebagai wilayah lumbung pangan untuk wilayah sekitarnya. Kondisi inimemberikan udara segar bagi pengusaha lokal untuk mengembangkan unit usaha maupun memulai usaha baru di berbagai sektor.
Kebanyakan warga pendatang berasal dari Jawa dan Bugis. Merekamemulai peruntungannya disini denganberbagai kegiatan usaha seperti penggarapan lahan pertanian palawija dan industri kayu. Selain kondisi tanah Malaka yang subur, daerah ini juga banyak menyediakan berbagai jenis kayu yang mudah didapat seperti pohon aren dan jati. Selain itu, pabrik batako juga sangat berkembang dikarenakan mudahnya dalam pencarian pasir sebagai bahan bakunya.
Dalam masa penempatan peserta Indonesia Bangun Desa angkatan ke-2 di Kabupaten Malaka selama 7 bulan, banyak peluang-peluang bisnis yang ditemui. Peluang ini dapat terlihat pada sektor budidaya perikanan air tawar.

Budidaya dan penggemukan lele disini masih sedikit sehingga pasar potensialnya seperti warung makan harus mengambilnya jauh dari Kupang. Selain itu, kuliner di Kabupaten Malaka juga masih sedikit variasi masakannya dan toko-toko bahan bangunan juga masih terhitung jari. Dikarenakan saat ini dalam masa pembangunan besar kabupaten baru, usaha-usaha tersebut cepat berkembang.
Terlepas dari banyaknya peluang tersebut para pendatang harus jeli dalam melihat kondisi dan budaya masyarakat setempat yang berbeda jauh dari kebanyakan pendatang. Dalam hubungan bisnis, pelaku usaha harus pandai menyiasati gaya hidup yang menyenangi berpesta dan perlu dorongan kuat untuk mampu bekerja secara produktif. Kondisi ini ditengarai karena seringnya program bantuan pemerintah yang menyuapi masyarakat melalui pemberian 'jatah hidup'.

Alangkah baiknya para pelaku wirausaha disana dapat memerhatikan aspek sosial masyarakat setempat agar memiliki andil dalam pengembangan wilayah Malaka. Warga yang kebayakan eksodus Timor-timur membuka lahan luas yang dahulu adalah hutan namun kini telah menjadi wilayah Malaka luas. Peran pemberdayaan masyarakat disini diyakini mampu meningkatkan mental dan semangat masyarakat untuk semakin berdaya dan sejahera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar